Senin, 14 Maret 2011

Istri Solikhah


Istri shalehah…........... Ia menjadi sesuatu yang paling berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa bahagia dihati. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang artinya : “tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah, apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya”. (HR Ibnu Majah). Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka”. (Qs 4 : 34). Ia selalu ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang suami.
Banyak pasangan terutama bagi suami mendapati ternyata istrinya sudah tidak perawan ketika malam pertama. Namun biasanya tidak dipermasalahkan dengan alasan besar rasa cintanya. Apalah arti tetes darah keperawanan itu dibandingkan rasa cinta kepadanya. Tidak salah memang bila hal itu menjadi alasan dan memang tiada manusia yang sempurna.
Kembali lagi, apalah arti tetes darah keperawanan itu? Tidak dipungkiri memang banyak faktor yang dapat mempengaruhi hilangnya (rusak) “selaput dara” pada wanita. Namun bagaimana bila “selaput dara” itu terenggut oleh kekasih ketika berpacaran yang kebablasan? Bila dipandang dari segi jasmani hal tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah bagi hubungan suami istri walaupun suami sebenarnya kecewa. Dan bila dipandang dari segi rohani, hal ini menandakan wanita yang tidak baik. Mengapa? Sebabnya yaitu :
1. Wanita tidak dapat mengendalikan pergaulannya.
2. Lemahnya iman dan taqwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar